Memungut Harapan di Puncak Bukit Biru

Desa Sumber sari - kecamatan Loa Kulu - Kabupaten Kutai Kartanegara selain terkenal dengan hasil pertanianya,juga terdapat sebuah bukit yang bernama " Bukit Biru " sampai sejauh ini saya belum mendapat secara detail kenapa di namakan Bukit Biru.Namun beberapa warga yang sempat saya minta keterangan,bahwa Bukit Biru adalah nama sebuah desa yang masuk di kecamatan Tenggarong yang merupakan daerah Transmigasi yang luas wilayah meliputi desa Sumber Sari sebagai tempat  keberadaan bukit tersebut.Hal ini yang melatar belakangi penyebutan menjadi  puncak  Bukit Biru hingga sekarang. walau sebenarnya desa Sumber Sari sudah di mekarkan menjadi Bagaian kecamatan Loa Kulu.

Puncak Bukit Biru memiliki Ketinggian 600 mdpl.pada awalnya hanyalah bukit biasa yang jauh dari hiruk pikuk manusia.dan  terkadang menjadi tempat pengkaderan bagi mahasiswa pecinta alam yang sering dengar adalah ( Wamapala ) Unikarta ,yaa sebuah kampus yang menjadi tempatku meraih gelar sarjana Sosial walau harui menunggu 7 Tahun lamanya,karena bagiku sebuah kebanggan menyandang gelar mahasiswa jadi enggan melapas gelar tersebut.
upss..kembali kebukit  biru yaa pembahasannya
entah tepatnya tanggal dan bulan berapa puncak Bukit Biru itu menjadi sebuah fenomena para pecinta juga penikmat alam pada awal tahun 2014.karena akhir tahun 2013 saya ikut naik masih sepi dan hutannya masih rimbun dan embun -paginya masih seperti mutiara di atas daun yang memantulkan cahaya mentari,dan sempat di tutup sementara karena terjadi kebakaran.

Gan ..mungkin itu dulu pengantar tentang bukit biru,kalau tentang fenomenanya mungkin banyak yang kena virusnya Film 5 CM atau Program MY TRIP MY ADVENTURE ,pokoknya rame dah bukit biru tu...
sekarang saya coba sdeikit bercerita tentang kegiatan  " Memungut Harapan " 

awalnya sih gagasan ini muncul ketika melihat rekan - rekan jejak budaya yang lagi Hits melakukan perjalanan ke sani -sini mencari jejak untuk bersama menjadikan pelajaran.Gagasan memungut harapan ini berawal ketika saya dan beberap teman naik ke puncak lagi - puncak aja biar kaya pendaki beneran ,tepatnya pada tanggal 03 mei 2013. setelah ngopi buatan Billy dan ketika matahari mulai mengusir gelapnya malam.alias sudah terang,betapa kagetnya diri ini,tumpukan sampah,di sana sani ,sejenak lalu saya berfikir mana mungkin monyet makan Tanggo atau kacang Garuda di atas bukit ?
makanya malamnya saya semedi mencari wangsit  ( biar di kira  kaya wali murid )apa yang harus di lakukan untuk menurunkan sampah dan memberi harapan kepada mereka yang berkelakuan seperti binatang ,ehh tapi binantang kan gak buang sampah sembarangan.
pas semdi tadi tiba - tiba didit nawarin tempe dan dan bakwan " Ni Pungut " kata didit .berhubung makan sering di jama' makanan tadi langsung hilang stelah di punguti tangan - tangan terampil.
akhirnya teringat sampah yang di bukit biru kalau di punguti tangan yang penuh ikhlas pasti habis .dan setelah di pungut akan ada harapan ,yaitu harapan akan kesadaran pentingnya menjaga keseimbangan alam,sadar bahwa alam telah memberikan kebagagiaan buat kita.masak kebagiaan kalian balas dengan sampah ...dasar Wong Edan


Gerakan Mumngut Harapan Hanya mengandalkan penyebaran flayer dengan menggunakan Media sosial yang di miliki JB dan alhmadulillah responya sangat luar biasa ,pada waktu yang ikut rekan -rekan dari Bontang ,Samarinda ,Sindang Muara jawa dan beberapa Komunitas di antaranya Tukang jalan tapi kere,komonitas Trasbagh,KPA Mahakam ,Wamapala Unikarta dan pastinya rekan -rekan yang menjadi bagian yang logonya terpampang di player,gak sia - sia semedi tadi rupanya..hehehe

Kegiatan Di mulai dulu Berkumpul di Homestay Kukar Kreatif ,itu Lho tempat biasa kami Nongkrong dan berfikir di jalan kartini No 45 Tenggarong.dengan mengumpulkan Bibit pohon dan jam 17.00 sudah mulai pendakian untuk gelombang pertama,biar kebagian tempat karena kalau malam minggu manusia di bukit biru bisa kaya Ikan Sarden ( muel -muel ).namun apalah daya teman -teman tetap kalah cepat ,ternyata di atas sudah penuh  sore itu.akhirnya bertahan di Pos pertama sambil menunggu rombongan yang lain.

berkumpul dan berdoa sebelum naek ,biar kegiatan bisa berkah
Setelah romobangan terkumpul semua  pada jam 20,00 wita kita  berkumpul dan berbagi tugas dengan mengambil beberapa titik untuk menjadi titik Pos.
adapaun pembagian pos di mulai dari Parkiran /Portal untuk menuju puncak untuk pos 1.Pos 2 pada sebuah gubuk yang ada di pertengahan dan pos 3 di puncaknya.masing penjaga pos di bekali Trash bag untuk di bagikan para pendaki sekaligus di ajak sharing sebentar untuk bersama - bersama paginya melakukan gerakan pungut sampah dan penanaman,


Sang Dewi Malam terus bergerak mengengbakan jubah hitamnya,bintang - bintangnya terus bertaburan sebagai bentuk kedasyatan Sang Pencipta,kebutulan malam itu saya ikut di pos pertama sambil ngopi di warung terdekat dan sambil memperhatikan teman - teman memberikan trashbag dan memberikan ajakan tentang kegiatan.dalam hati saya terus berfikir melihat rekan -rekan yang jauh datang dari berbagai kota hanya untuk melakukan kegiatan menyadarkan orang dengan dana pribadi.

pada jam 03.00 Wita Trah bag sudah habis di bagikan  kami sepakat naik ke puncak ,yukk naik - naik ke puncak bukit biru,untuk sosialisasi dan pembagian di lanjutkan oleh rekan - rekan dari Trash Bag comunity Samarinda.
nah apa seperti aku bilang ,kalau malam minggu orang yang datang buanyak  kaya kumpulan ikan sarden,sempat sebelum naik saya melihat daftar nama pengunjung malam itu sekitar 400 orang belum lagi yang mau naik pagi.padahal kondisi puncak bukit biru sperti pematang sawah yang kanan kirinya jurang - kalau ada yang tidur terus mimpi jadi Iron Man apa gak bahayamtau juga pas kencing ada orang lewat bawa tas gedhe terus ke senggol ,ayoo siapa yang salah ..?
yah sbuh itu kita hanya duduk saja mau baring gak muat broooo..
untungnya kami mempunyai ahli masak yang luar biasa cekatan dan sengaja di datangkan dari sindang -muara jawa.asap rokok dan hangatnya kopi buatan ujang seakan memberikan solusi tersendiri di tengah - tengah kepenatan kaki .ketika salah teman dari Bontang ( mona ) tanya bang mau pipis ..nah semua juga pada bingung memberi jawaban ,dengan kondisi penuh manusia.tahan dulu lah ucapku kan sebentar lagi subuh ,kantongi kerikil dulu ..,mana tahan jawab dia ,tak lama dia menghilang di balik kegelapan dan kerumunan orang 'Entahlah seperti apa dia mengakilinya "


asyiknya obrolan di sela celotehnya ujang yang senantiasa membuat tertawa tak terasa sang surya mulai membiaskan cahayanya - dan sentak aku teringat sepengal sair lagu yang di nyayikan letto " 

Sebelum Cahaya"

Ku teringat hati yang bertabur mimpi...

Kemana kau pergi cinta...
Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri...
Kuatkanlah hati cinta...

Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja...
Yang menemanimu sebelum cahaya...
Ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra...
Yang kan membelaimu cinta...

Kekuatan hati yang berpegang janji...
Genggamlah tanganKu cinta...
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri...
Temani hatimu cinta...


Bait pertama 
menunjukkan kalau Allah SWT selalu mengawasi kita.Allah melihat kita yang sedang tidur tiba-tiba terbangun lalu pergi untuk berwudlu dan menegakkan sholat malam, dalam kesunyian,dalam kesendirian,ketika kebanyakan manusia tengah lelap dalam tidur mereka,ketika dingin menusuk tulang,ketika mata masih terkantuk-kantuk. Siapa yang sanggup untuk menjalankannya???Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan raka’at demi raka’at, melantunkan ayat-ayat sucidan dzikir dengan penuh ketawadhuan.Inilah makna dari "perjalanan sunyi" dalam bait pertama lagu ini,perjalanan untuk melakukan sholat malam dalam kesunyian.Bait kedua, mengingatkan kita bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan sholat malam,ada embun pagi yang selalu menemani kita hingga fajar muncul dari ufuk timur dan ada angin sepoi-sepoi yang bertiup dengan lembut,memberikan kesejukan yang menentramkan jiwa kita.Sungguh kita tidak sendiri.Alam sekitar kita inilah yang dapat  menjadi saksi di akhirat kelak.Bait ketiga lagu ini seakan mengingatkan kita akan janji kita terhadap Allah.Janji yang kita ulangi setiap hari dalam sholat kita,"Sesungguhnya sholatku,ibadahku,hidup dan matiku hanya untuk Allah semata..."Dengan berpegang teguh pada janji inilah,hati kita akan lebih kuat untuk senantiasa mendekatkan diri pada-Nya.Subhanallah…"Andai manusia senantiasa mau menggunakan pikirannya,maka di dalam segala sesuatu kan selalu ada pelajaran yang berharga".

dan maafkan kami ya Allah SWT telah meninggalkan Sholat subuh kali ini 

Okey gan kami ucapkan selamat pagi bagi para penghuni Bukit Biru dengan berbagai karakternya ada yang mengaku pecinta alam ada yang penikmat alam,kami sendiri gak masuk golangan manapun ,yang penting ayoo berbuat bersama dan kembali ke fitrah kita sebagai manusia yang mengemban anamah sebgai kholifah di muka bumi,
dan saay pribadi sangat heran dengan kelakuan para penghuni bukit biru ,bahwa seblum naik di kasih trash bag dan beri himbauan akan ada gerakan bersih - bersih puncak ,kok pagi itu gak ada yang respon yaa..?
mereka asik berphoto ria - pamer kecantikan juga keperkasaan atribut mereka masing - masing.namun dalam hati mencoba untuk berfikir baik ,yaa mungkin masih memanfaatkan embun dan cahay mentari habis itu baru ikut kegiatan,
namun ternyata salah pikiranku - ternyat mereka langsung pulang dan malah kami jadi tontonan mereka.

Menurut Soeryani ( 2005 :27), pendidikan lingkungan hidup adalah pengajaran serta penyebarluasan filsafat dan dasar-dasar pemahaman tentang lingkungan hidup. Hal ini berarti bahwa pendidikan lingkungan akan menjadikan peserta didik mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Filsafat itu sendiri adalah kecintaan terhadap kearifan, sehingga pengajaran tentang filsafat berarti mendorong diri kita guna memperoleh kearifan itu untuk berperilaku sebaik mungkin dalam hidup ini. Filasafat lingkungan hidup adalah kecintaan terhadap kearifan sikap dan perilaku kita. Jadi filsafat lingkungan hidup merupakan pencarian untuk mendapatkan kearifan guna menata sikap dan perilaku seserasi mungkin dalam lingkungan di mana kita berada.


yang lagi mungut sampah namanya Sehan di jadikan tontan merka - keren kan ..?










Proses penurunan sampah dengan estafet - gotong royong adalah cerminan budaya bangsa 

Sebagain Sampah yang berhasil di evakuasi ke bawah






Demikian sekelumit tentang kegiatan Jejak Budaya dengan tema " Memungut Harapan "
terima Kasih JB Bontang,Samarinda,Muara Jawa,Loa Janan,
serta Kukar Kreatif .Oi Kukar,Teruna Dara,Lenskraf .Trial  semoga Harapan kita bisa menjadi kenyataan

Salam dari Timur Borneo 










Posting Komentar

0 Komentar