KOREOGRAFER MUDA dari KUTAI KARTANEGARA - DHIPA NURSANDI

 

Dhipa Nursandi KOREOGRAFER - dari yayasan Lanjong Kutai Kartanegara

Salam sehat dan keren buat rekan - Rekan semua.

Pada Postingan  Kali ini saya coba menyambung postingan yang  sebelumnya tentang sosok Dhipa Nursandi sebagai Penari sekaligus koreo/penata tari yang berasal dari kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara - Kalimantan Timur. 

Berikut Profil : Dhipa Nursandi 
Nama lengkap adalah Dian Paramita NurSandi atau yang lebih sering di panggil Dhipa Nursandi  
  • lahir di Balikpapan Kalimantan timur pada tanggal 30 oktober  1990 dari pasangan A. Sofiansyah  yang pekerjaannya  seorang Guru sekolah dasar di Kota Tenggarong  dan Susatya Rukmi Lubis seorang ibu rumah tangga yang luar biasa.  
  • Dhipa anak pertama dari 5 bersaudara, 2 putri dan 3 putra.
  • Darah seni sudah mengalir dari kedua orang Tuanya dan seluruh keluarga Dhipa Nursandi merupakan pelaku seni di Kota tenggarong - Kutai Kartenegara 
 Pendidikan 
  • TK di Balikpapan, Sekolah dasar di SD MUHAMMADIAH TENGGARONG lulus tahun 2002, 
  • Sekolah Menengah Pertama di SMP N 3 TENGGARONG lulus tahun 2005, 
  • Sekolah Menengah Atas di SMA N 2 TENGGARONG lulus tahun 2008 
  • dan lanjut Perguruan Tinggi UNIVERSITAS KUTAIKARTANEGARA dan Sekarng sudah mau Wisuda .
Sejak Kapan Dhipa mengenal dunia Seni termasuk Tari ..?




    Mengenal tari di usia 5 tahun, pada waktu itu perpisahan di TK tempat saya bersekolah, dan kebetulan yang mengajarkan gerak tari yang saya dan kelompok itu bukan Guru saya, melainkan sang mama. Setelah lanjut ke SD saya tidak hanya mengikuti ekskul Tari dan ketertarikan di dunia tari sangatlah kurang,  karena yang di ajarkan adalah Tarian jawa pada saat itu maka saya memilih drum band dan pramuka. Lanjut ke SMP mulai lah saya mengikuti beberapa kegiatan seni seperti teater dan kembali bergelut di dunia tari, masuk disebuah lembaga ternama pada waktu zamannya saya belajar tari tradisional kutai baik tari pesisir dan pedalamannya.
dan 5 tahun berturut – turut ikut meramaikan pembukaan pesta adat yang sangat dinanti oleh masyarakat kutai yaitu Erau bersama lembaga yang saya ikuti, juga ikut dibeberapa pentas bersama senior dan sempat menjadi penari utama sebuah pagelaran akbar pada waktu itu. 
Tahun 2006 lembaga tersebut bubar dan saya hijrah keyayasan  yang bernama yayasan lanjong kutai kartanegara yang dimana tempat tersebut bisa menampung kebisaan kita di bidang seni. Setelah beberapa bulan bergabung saya di percaya mewakili kukar, kal-tim dan Indonesia ke sebuah event festival tong – tong di belanda , Denhaag. 
Setelah pulang dari denhaag kami mengikuti beberapa event tari di kaltim dan di luar kaltim untuk perwakilan kutaikartanegara yaitu : 
  • Festival kudungga tahun 2006, kategori tari pesisir meraih terbaik 1 dan kategori make up terbaik
  • Festival kemilau tahun 2006, kategori tari pesisir meraih terbaik 1 dan pemusik terbaik
  • Festival cak durasim 2006, di surabaya
  • Festival tari jepen tahun 2006, meraih terbaik 3
  • Festival kudungga tahun 2007, kategori tari pesisir meraih terbaik 1 
  • Festival majapahit fair tahun 2007, di Surabaya
  • Festival kudungga tahun 2008, ketegori tari pesisir meraih terbaik 1 dan penata tari terbaik
  • Festival rumpun bamboo sejuta aksi tahun 2009, di bandung
  • Festival kemilau tahun 2010, kategori tari pesisir meraih terbaik 3
  • Pewakilan kutai kartanegara dalam ekspo budaya tahun 2011, di mataram-lombok
  • Pentas Wolrd dance day tahun 2011, di solo jawa tengah
  • Peringatan hari buta aksara internasional tahun 2012, di Balikpapan
  • Perfomance Dhipa Nursandi di Negara Belanda
    Dengan Senyum Ramah Dhipa melanjutkan Perjalanan hidupnya dalam Berkarya
 
Next,  tahun 2012 saya hijrah sementara ke salah satu kota besar di Indonesia yang terkenal memiliki budaya keraton yang masih asri yaitu Yogyakarta.

Tanpa di sengaja saya membantu tugas akhir salah satu guru yang mengambil jurusan teater program studi S2 nya di ISI YOGYAKARTA, sekolah Perguruan Tinggi yang saya inginkan dulunya, dan lagi – lagi masih dalam dunia tari saya berperan namun ada yang sedikit berbeda saya juga bergelut dengan keaktoran. Beberapa kesempatan di waktu senggang saya ikut di beberapa paguyuban Yogyakarta seperti paguyuban Pak bagong yang terkenal dengan kesenian tari tradisi jawanya dan bailamose school dance dengan balletnya, merupakan bekal untuk yayasan lanjong khususnya sangrila nama divisi tari di Lanjong dan saya dalam berkarya.
Hingga Kini sebagi seorang penata tari sudah berapa garapan ..?
Beberapa karya yang sudah di produksi oleh lanjong dengan beberapa nama koreo dari lanjong :  Jepen Tungku, Kupu – Kupu cedung, Jepen Hadrah, Jepen Permohonan, Jepen Begurau, putri petung, Jepen bunga perangai, Jepen begurau, Rudat, ekualibrium, biduk badai, jepen kanak melayu
Karya yang dibuat dhipa sendiri  
  1. Tari pesisir :  Jepen Selamat datang, Jepen begondahan, Jepen beuntung Betuah, Jepen Rentak Menuai, putrid petung, miniatur tari masal cilik.  
  2. Tari pedalaman: tari lanjong betuah. Kontemperer : ula’ , rasa. 

Demikian sedikit cerita di balik seorang Penari sekaligus Penata Tari dari sanggar tari lanjong 
pada tulisan berikutnya akan coba kupas dari sisi yang berbeda dari seorang Dhipa Nursandi - mungkin sebgai DUTA WISATA KUTAI KARTANEGARA 


Semoga Bisa Terus menginspirasi dan menjadi sebuah catatab dalam pengkaryaan 

Posting Komentar

0 Komentar