Masih teringat ketika bapaku dulu menceritakan tokoh pewayangan versi jawa / mahabarata " Pulgunadi .Ekalaya,Bambang Ekalaya " bocah ndeso dari golongan kasta terendah yang mempunyai semangat ,dedikiasi ,ketundukan,ketampanan dengan rasa welas asih terhadap sesamanya. Bambang ekalaya mempunyai cita-cita untuk menjadi pemanah mumpuni di marcapada.Maka setelah cukup umur ,pergilah sang Bambang menuju Universitas Hastinapura untuk belajar kepada sang maha guru Dorna seorang profesor panah.Setelah menempuh perjalanan berhari -hari sampailah Bambang di gapura kampus elite tersebut dan langsung di berkenankan menghadap sang profesor.Namun kepahitan ia dapatkan ,sang maha guru Dorna enggan menerima si Bambang untuk menjadi muridnya ,sebab Univesritas hastinapura sudah di taken kontrak dengan para kaum elite Pandawa dan Kurawa,bukan golongan rendah seperti bambang ,seperti orang -orang yang tinggal di pinggiran kota metropolitan.
Penolakan Sang maha guru Dorna tidak membuat Semangat Bambang ekalaya berkcil hati apalagi putus asa, justru di jadikanya penolakan itu sebagai sebuah motivasi. Maka pergilah sang Bambang ke pasar loak untuk membeli buku pelajaran memanah ,lalu dia pergi ke sebuah hutan rimba ,membuat patung menyerupai Dorna dan berlatihlah cah ndeso tersebut siang -malam dalam pencarian jati dirinya dengan menyerap energi dari alam.
Sedangkan di Universitas Hastinapura juga berlangsung pengkaderan ,penggemblengan kader -kader kurawa dan pandawa dengan fasilitas yang luar biasa. Dann paling di sayangi dan berbakat diantara sekian banyaknya murid sang Profesor Dorna adalah Penengahnya Pendawa, sang lelaning jagad pengaran Arjuna yang memiliki Ketampanan ,dan budi pekerti yang sengaja di poles di kalangan elite di sebar luaskan melalui berbagai media sosial.
Singkaat cerita, sang Arjuna tertarik dengan istri dari Bambang yang mempunyai kecantikan dan kesetiaan luar biasa yaitu, Dewi Anggrerini.lalu bemunculan gagasan dan konsep Arjuna yang merasa bahwa dirinyalah lelaning jagad,tiada jawara macapada satupun sanggup menandingi keahlian memanahnya ,selain itu dukungan Kualisasi dari pendawa juga terus mengalir. Dengan menggunakan segala apa yang dimilikinya baik itu materi milik publik atau ketampanana yang dimiliknya untuk menggoda sang dewi Anggreini .Tetapi Anggreaini bukanlah artis yang Hoby glamouritas,Popularitas ,kemapanan-kemapanan,Angarini tetap tak tergoda oleh bujuk rayu sang play boy Arjuna.Hingga habislah kesabaran sang Arjuna lantas dia melakukan sebuah pemaksaan/ pemerkosaan Anggreini. Namun anggreini terus memberikan perlawanan hingga jatuh ke jurang. ( ada beberpa versi meninggaknya Dewi anggreini )
Mendengar kabar tersebut Sang Bambang Ekalaya marah dan pergilah dia menuju hastinapura untuk demi harkat dan martabat sebagai seorang suami, dia nekat menembus dinding keangkuhan ,pagar -pagar kemewahan /lambang kekuatan hastinapura.
tak lama Bambang sudah berhadapan dengan Arjuna dan menantang duel. Arjuna dialah satu -satunya murid sang propofeor dorna tertawa merendahkan Si bambang .ayo wis rampung ke iki kata Arjuna , Maka keduanya bersama menarik anak panah ,arjuna terkejut ketika anak panahnya tak mampu menembus badan bambang ,hingga ia terlena pukulan - pukulan si Bambang sudah mendarat di wajahnya dan beberapa bagian tubuhnya hingga Arjuna Tersungkur menghembuskan nafas terakhirnya oleh pukulan Cicin ampal milik Bambang Ekalaya.
lalu Bambang Ekalaya pergi tanpa sepatah kata pun ,pandawa berduka ,hastinapura pun menangis memenuhi kwajibannya untuk menangis
Bambang adala sosok ksatria yang budi perktinya melbih ilmu kanuraganya ,dia lantas tidak sombong ,untuk membabi buta melampiaskan nafsunya kepada pihak pandawa,dia tetap rendah hati untuk tetap menghargai sang maha guru Dorna.
Kejadian meninggalnya Arjuna membuat langit hastina bergabung
yang membuat sang Krisna turun dari langit, dan langsung duduk bersimpuh di samping jenazah Arjuna dan mengeluarkan "kembang wijaya kusama " untuk menghidupakan kembali sang casanova Arjuna . setelah sadar arjuna menangis di pangkuan sang Kresna ,untuk apa hamba di hidupkan kembali toh hamba bukanlah lelaning jagad yang di skenariokan oleh sang dalang. hamba mau hidup kalau bambang ekalaya sudah mati .mendengar permintaan kesayaangan pandawa itu Krisana /dorna berpikir keras untuk mencari jalan untuk membunuh bambang ekalaya ,mereka tahu selama cincin ampal melekat di jari Bambang Ekalaya mustahil nntuk di bunuh .
Maka pergilah Dorna menuju hutan dimana bamabang menimpa ilmu melalui patungnya : siang itu terlihat Bambang sedang bersemedi menghadap patung dorna yang telah menjadikannya kuat. Dia tidak merasa dendam kepada Dorna yang telah meolaknya menjadi Murid .melalui media patunglah bambang belajar,untuk menyerap keilmuan sang Dorna ,karana pada prinsipnya tak seorangpun manusia mampu memonopoli keilmuan,sebab kelimuan sejatinya bukan milik manusia lantas untuk apa kita sombang dan pongah,manusia hanyalah sebagai wadah keilmuan sang hiyang widhi.
jadilah Bambang Ekalaya seorang manusia Pencari ,pembelajar yang luar biasa tekun dengan tetap mengdepakan Norma - norma kehidupan .
Di saat semedinya terdengar suara terdengar dari dalam patung dan di kenal betul itu suara Dorna :
Ekalaya aku sangat marah engkau telah membunuh murud ksayanganku ( arjuna ) dan kemarahanku adalah kewajaran ;
lalu Ekalaya membuka mata dan bibir bergetar dia menjawab :
ampun guru perkenankanlah hamba menerima kewajran itu dan hamba siap membayar Murka guru dengan apapun "
baiklah ,kata suara di dalam patung aku cuma minta kau mau memtong ibu jarimu ,Ekalaya tersentak dia sadar sepenuhnya apabila ibu jarinya di potong maka hilannglah cicin Ampal yang menjadi kekuatannya , namun kemudian ia berfikir : bahwa semua ilmuku bukanlah milikiku,Semua yang aku raih melaui penempaan diri Dornalah yang mejadi medianya .
setelah berfikir kemudian mengambil pisau yang terslip di pinggangnya lalu dengan ikhlas sebagai bentuk pengabdian kepada orang yang di Anggap Gurunya di memotong ibu jarinya ,dan terlepaslah cincin Ampal .
Setelah cincin terlepas keluarlah sang Dorna dari balik patung yang dari tadi bersembuyi dan langsung membunuh Ekalaya.
Kelicikan dan kecurangan di tampilkan demi menyelamatkan sang casanova sebagai bagain perpanjangan Eposide.
hal di atas untungnya hanya sebuah cerita pewayangan .
namun apabila kita cermati trik -trik kontemporer yang di peragakan oleh Arjuna dan Dorna hampir terjadi ,demi kepentingan Politiknya rela mengorbankan Ekalaya - Ekalaya baru untuk mendekam di sel - sel yang sengaja di skenariokan,
ruang -ruang ketulusan ekalaya tak jarang berhadapan dengan KPK di Macapada .
lantas masihkah ? ada semangat ,solidaritas rasa ketekunan untuk belajar seperti Bambang Ekalaya .
masihkah ada rasa penghargaan dan pengabdian untuk tidak melupakan media yang pernah menghantarkan pada level kepopuleran .
mondernitas terus menggerus rasa pelupa dan melupakan tentang sebuah hakikat pencarian dan pecarian dari mana berangakat ..?
Tenggarong 03 maret 2016
( cikal )
Sumber Photo :archive.kaskus.co.id |
0 Komentar